Powered By Blogger

Jumat, 11 Juni 2010

1.Sebutkanlah 5 kelebihan linux dibandingkan dengan sistem operasi lainnya.
=a.Linux memberikan beberapa proses spesial dimana terminal,printer dan divice
hardware hanya dapat diakses seperti mengakses file yang tersimpan dalam
harddisk atau disket
b.Ketika program dijalankan,program dijalankan dari harddisk ke dalam ram
akan dinamakan sebagai proses
c.Linux menyediakan servis untuk membuat,memodifikasi program,proses file
d.Linux mendukung struktur file yang bersifat hiraski adalah salah satu sistem
operasi yang dapat melakukan proses
e.Linux adalah salah satu sistem operasi yang dapat ,melakukan multitasking

2.Sebutkan pembagian partisi pada linux
=a.Partisi/Boot yang berukuran 2 Mb/1 silinder
b.Partisi swap yang berukuran 2 kali RAM yang terinstal dan tidak lebih dari 128
Mb
c.Sisa ruangan digunakan sebagai partisi root(''/'')

3.Sebutkan ruang/space harddisk yang digunakan pada sistem operasi Linux
yang digunakan sebagai komputer stand alone kecil
=Konfigurasi ini membutuhkan 500Mb space harddisk,100Mb untuk Root1,32-400
Mb untuk swap dan sisanya direktori user

4.Tuliskan script yang digunakan untuk:
a.Mematikan sistem pada linux
=ketikan shutdown h-now,pilih(Y/N),pilih Y,enter,ok
b.Memboot ulang sistem
=ketikan shutdown r-now,pilih(Y/N),pilih Y,enter,ok

5.Apakah yang di maksud dengan:
a.LiLO
=Singkatan dari Linux Loader adalah program yang berfungsi sebagai Loader,
yaitu program yang pertama kali dijalankan ketika komputer dinyalakan.
b.MBR pada Linux
=Singkatan dari Master Boot Sector yaitu:Suatu tempat penyimpanan seperti
LILO

6.Apakah yang dimaksud dengan YAST pada Linux Suse
=YAST Singkatan dari Yet Another Setup Tools adalah tools yang dimiliki linux
Suse yang berfungsi untuk melakukan proses penginstalan ,Uninstall untuk
melakukan remg up date-an software,dan juga untuk pengaturan sistem.

7.Sebutkan arti dasar dari operasi dasar pada linux dibawah ini:
a.chmod
=digunakan untuk mtngubah attribut/hak pakai suatu file atau direktori
b.cat
=digunakan untuk menampilkan isi suatu file
c.mkdir
=digunakan untuk membuat direktori
d.pwd
=digunakan untuk melihat direktori saat ini
e.rmdir
=digunakan untuk menghapus suatu direktori yang sudah tidak ada lagi isinya

8.Sebutkanlah lankah-langkah konfigurasi router mikrotik
=Setting IP
#ip adress add adress = 192.168.1.10(ip internet)netmask = 255.255.255.0
interface = ether 1 enter
#ip adress add adress = 172.15.18.1/24(ip untuk client)netmask =255.255.255.o
interface = ether 2 enter
#ip adress print enter(untuk mengecek ip yang di buat)

Setting Gateaway
#ip route add gateaway = 192.168.1.1 enter(gateaway internet)
#ip route print enter (untuk mengecek gateaway yang dibuat)

Setting dns
#ip dns set primary - dns = 192.168.1.1 secondary-dns=0.0.0.0 enter(dns internet)
#ip dns print enter(untuk mengecek ip yang dibuat)

Setting firewall
#ip firewall nat add action = masqurade out = interface
=ether 1 chain = srcnat enter
#ip firewall nat print enter(untuk mengecek firewall yang di buat)

Setting dhcp
#ip dhcp - server setup enter
dhcp server interface : ether 2 enter 4kali enter
#ip dhcp - server print enter (untuk mengecek ip dhcp yang dibuat)

Mengecek koneksi router ke internet
#ping 192.168.1.1 enter(ip gateaway/ip dns)
#ping google.com enter

Rabu, 14 April 2010

Perintah dasar Linuk

Perintah dasar Linuk
Seperti halnya bila kita mengetikkan perintah di DOS, command line atau baris perintah di Linux juga diketikkan di prompt dan diakhiri dengan menekan tombol Enter pada keyboard untuk mengeksekusi perintah tersebut.
Baris perintah merupakan cara yang lebih efisien untuk melakukan sesuatu pekerjaan. Oleh karena itu pemakai Linux tetap mengandalkan cara ini untuk bekerja. Sebaiknya pemula juga harus mengetahui dan sedikitnya pernah menggunanakan perintah baris ini karena suatu saat pengetahuan akan perintah-perintah ini bisa sangat diperlukan.

Berikut akan dijelaskan beberapa perintah dasar yang mungkin kelak akan sering digunakan terutama oleh para pemula. Perhatian: pengetahuan akan perintah-perintah yang lain akan segera bertambah seiring dengan kemajuan Anda menguasai sistem operasi Linux ini.
Penjelasan masing-masing perintah akan dipersingkat saja dan untuk mengetahui lebih detail lagi fungsi-fungsi suatu perintah, Anda dapat melihat manualnya, misalnya dengan mengetikkan perintah man:
man adalah perintah untuk menampilkan manual dari suatu perintah. Cara untuk menggunakannya adalah dengan mengetikkan man diikuti dengan perintah yang ingin kita ketahui manual pemakaiannya.
Contoh:
$ man ls
Perintah di atas digunakan untuk menampilkan bagaimana cara penggunaan perintah ls secara lengkap.
Perintah-Perintah Dasar Linux
Sebagai panduan Anda, berikut adalah daftar perintah secara alfabet. Sebenarnya, Anda dapat saja menekan tab dua kali untuk melihat semua kemungkinan perintah yang dapat digunakan. Misalnya Anda ingin mengetahui perintah apa saja yang dimulai dengan huruf a, maka Anda cukup mengetikkan a lalu tekan tab dua kali!
Daftar Perintah Menurut Alfabet
& adduser alias bg cat cd chgrp chmod chown cp fg find grep gzip halt hostname kill less login logout ls man mesg mkdir more mount mv passwd pwd rm rmdir shutdown su tail talk tar umount unalias unzip wall who xhost + xset zip
&
Perintah & digunakan untuk menjalan perintah di belakang (background) Contoh:
wget http://id.wikibooks.org &
Perintah & dipakai dibelakang perintah lain untuk menjalankannya di background. Apa itu jalan di background? Jalan dibackground maksudnya adalah kita membiarkan sistem untuk menjalankan perintah sendiri tanpa partisipasi kita, dan membebaskan shell/command prompt agar bisa dipergunakan menjalankan perintah yang lain.
Lihat juga:
Silahkan lihat juga perintah bg dan fg.
adduser
Perintah adduser digunakan untuk menambahkan user.
Biasanya hanya dilakukan oleh root untuk menambahkan user atau account yg baru. Setelah perintah ini bisa dilanjutkan dengan perintah passwd, yaitu perintah untuk membuat password bagi user tersebut. Contoh:
# adduser udin
# passwd udin
Perhatikan bahwa semua perintah yang membutuhkan akses root, di sini saya tulis dengan dengan menggunakan tanda #, untuk memudahkan Anda membedakannya dengan perintah yang tidak perlu akses root.
Jika Anda menjalankan perintah adduser, Anda akan diminta memasukkan password untuk user yang Anda buat. Isikan password untuk user baru tersebut dua kali dengan kata yang sama.
alias
Digunakan untuk memberi nama lain dari sebuah perintah. Misalnya bila Anda ingin perintah ls dapat juga dijalankandengan mengetikkan perintah dir, maka buatlah aliasnya sbb:
$ alias dir=ls
Kalau Anda suka dengan tampilan berwarna-warni, cobalah bereksperimen dengan perintah berikut:
$ alias dir=ls -ar –color:always
Untuk melihat perintah-perintah apa saja yang mempunyai nama lain saat itu, cukup ketikkan alias saja (tanpa argumen). Lihat juga perintah unalias.
bg
Untuk memaksa sebuah proses yang dihentikan sementara(suspend) agar berjalan di background. Misalnya Anda sedang menjalankan sebuah perintah di foreground (tanpa diakhiri perintah &) dan suatu saat Anda membutuhkan shell tersebut maka Anda dapat memberhentikan sementara perintah tersebut dengan Ctrl-Z kemudian ketikan perintah bg untuk menjalakannya di background. Dengan cara ini Anda telah membebaskan shell tapi tetap mempertahankan perintah lama berjalan di background.
Lihat juga perintah fg.
cat
Menampilkan isi dari sebuah file di layar. Contoh:
$ cat /nama/suatu/file
cd
Change Directory atau untuk berpindah direktori dan saya kira Anda tidak akan menemui kesulitan menggunakan perintah ini karena cara penggunaanya mirip dengan perintah cd di DOS.
chgrp
Perintah ini digunakan untuk merubah kepemilikan kelompok file atau direktori. Misalnya untuk memberi ijin pada kelompok atau grup agar dapat mengakses suatu file. Sintaks penulisannya adalah sbb:
# chgrp
chmod
Digunakan untuk menambah dan mengurangi ijin pemakai untuk mengakses file atau direktori. Anda dapat menggunakan sistem numeric coding atau sistem letter coding. Ada tiga jenis permission/perijinan yang dapat dirubah yaitu:

1. r untuk read,
2. w untuk write, dan
3. x untuk execute.
Dengan menggunakan letter coding, Anda dapat merubah permission diatas untuk masing-masing u (user), g (group), o (other) dan a (all) dengan hanya memberi tanda plus (+) untuk menambah ijin dan tanda minus (-) untuk mencabut ijin.
Misalnya untuk memberikan ijin baca dan eksekusi file coba1 kepada owner dan group, perintahnya adalah:
$ chmod ug+rx coba1
Untuk mencabut ijin-ijin tersebut:
$ chmod ug-rx coba1
Dengan menggunakan sitem numeric coding, permission untuk user, group dan other ditentukan dengan menggunakan kombinasi angka-angka, 4, 2 dan 1 dimana 4 (read), 2 (write) dan 1 (execute).
Misalnya untuk memberikan ijin baca(4), tulis(2) dan eksekusi(1) file coba2 kepada owner, perintahnya adalah:
$ chmod 700 coba2
Contoh lain, untuk memberi ijin baca(4) dan tulis(2) file coba3 kepada user, baca(4) saja kepada group dan other, perintahnya adalah:
$ chmod 644 coba3
Perhatian: Jika Anda hosting di server berbasis Linux, perintah ini sangat penting sekali bagi keamanan data Anda. Saya sarankan semua direktori yang tidak perlu Anda tulis di chmod 100 (jika Apache jalan sebagai current user (Anda)) atau di chmod 501 jika Apache jalan sebagai www-data atau nobody (user lain).
chown
Merubah user ID (owner) sebuah file atau direktori
$ chown
cp
Untuk menyalin file atau copy. Misalnya untuk menyalin file1 menjadi file2:
$ cp
fg
Mengembalikan suatu proses yang dihentikan sementar(suspend) agar berjalan kembali di foreground. Lihat juga perintah bg diatas.
find
Untuk menemukan dimana letak sebuah file. Perintah ini akan mencari file sesuai dengan kriteria yang Anda tentukan. Sintaksnya adalah perintah itu sendiri diikuti dengan nama direktori awal pencarian, kemudian nama file (bisa menggunakan wildcard, metacharacters) dan terakhir menentukan bagaimana hasil pencarian itu akan ditampilkan. Misalnya akan dicari semua file yang berakhiran .doc di current direktori serta tampilkan hasilnya di layar:
$ find . -name *.doc -print
Contoh hasil:
. /public/docs/account.doc
. /public/docs/balance.doc
. /public/docs/statistik/prospek.doc
./public/docs/statistik/presconf.doc
grep
Global regular expresion parse atau grep adalah perintah untuk mencari file-file yang mengandung teks dengan kriteria yang telah Anda tentukan.
Format perintah:
$ grep
Misalnya akan dicari file-file yang mengandung teks marginal di current direktori:
$ grep marginal
diferent.doc: Catatan: perkataan marginal luas dipergunakan di dalam ilmu ekonomi prob.rtf: oleh fungsi hasil marginal dan fungsi biaya marginal jika fungsi prob.rtf: jika biaya marginal dan hasil marginal diketahui maka biaya total
gzip
ini adalah software kompresi zip versi GNU, fungsinya untuk mengkompresi sebuah file. Sintaksnya sangat sederhana:
$ gzip
Walaupun demikian Anda bisa memberikan parameter tertentu bila memerlukan kompresi file yang lebih baik, silakan melihat manual page-nya. Lihat juga file tar, unzip dan zip.
halt
Perintah ini hanya bisa dijalankan oleh super useratau Anda harus login sebagai root. Perintah ini untuk memberitahu kernel supaya mematikan sistem atau shutdown.
hostname
Untuk menampilkan host atau domain name sistem dan bisa pula digunakan untuk mengesset nama host sistem.
Contoh pemakaian:
[user@localhost mydirectoryname] $ hostname
localhost.localdomain
kill
Perintah ini akan mengirimkan sinyal ke sebuah proses yang kita tentukan. Tujuannya adalah menghentikan proses. Format penulisan:
$ kill
PID adalah nomor proses yang akan di hentikan. Tidak tahu PID proses mana yang mau dibunuh? Cobalah bereksperimen dengan perintah:
ps aux | grep
less
Fungsinya seperti perintah more.
login
Untuk masuk ke sistem dengan memasukkan login ID atau dapat juga digunakan untuk berpindah dari user satu ke user lainnya.
logout
Untuk keluar dari sistem.
ls
Menampilkan isi dari sebuah direktori seperti perintah dir di DOS. Anda dapat menggunakan beberapa option yang disediakan untuk mengatur tampilannya di layar. Bila Anda menjalankan perintah ini tanpa option maka akan ditampilkan seluruh file nonhidden(file tanpa awalan tanda titik) secara alfabet dan secara melebar mengisi kolom layar. Option -la artinya menampilkan seluruh file/all termasuk file hidden(file dengan awalan tanda titik) dengan format panjang.
man
Untuk menampilkan manual page atau teks yang menjelaskan secara detail bagaimana cara penggunaan sebuah perintah. Perintah ini berguna sekali bila sewaktu-waktu Anda lupa atau tidak mengetahui fungsi dan cara menggunakan sebuah perintah.
$ man
mesg
Perintah ini digunakan oleh user untuk memberikan ijin user lain menampilkan pesan dilayar terminal. Misalnya mesg Anda dalam posisi y maka user lain bisa menampilkan pesan di layar Anda dengan write atau talk.
$ mesg y atau mesg n
Gunakan mesg n bila Anda tidak ingin diganggu dengan tampilan pesan-pesan dari user lain.
mkdir
Membuat direktori baru, sama dengan perintah md di DOS. a
more
Mempaging halaman, seperti halnya less
mount
Perintah ini akan me-mount filesystem ke suatu direktori atau mount-point yang telah ditentukan. Hanya superuser yang bisa menjalankan perintah ini. Untuk melihat filesystem apa saja beserta mount-pointnya saat itu, ketikkan perintah mount. Perintah ini dapat Anda pelajari di bab mengenai filesystem. Lihat juga perintah umount.
$ mount
/dev/hda3 on / type ext2 (rw)
none on /proc type proc (rw)
/dev/hda1 on /dos type vfat (rw)
/dev/hda4 on /usr type ext2 (rw)
none on /dev/pts type devpts (rw,mode=0622)
mv
Untuk memindahkan file dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Bila argumen yang kedua berupa sebuah direktori maka mv akan memindahkan file ke direktori tersebut. Bila kedua argumen berupa file maka nama file pertama akan menimpa file kedua. Akan terjadi kesalahan bila Anda memasukkan lebih dari dua argumen kecuali argumen terakhir berupa sebuah direktori.
passwd
Digunakan untuk mengganti password. Anda akan selalu diminta mengisikan password lama dan selanjutnya akan diminta mengisikan password baru sebanyak dua kali. Password sedikitnya terdiri dari enam karakter dan sedikitnya mengandung sebuah karakter.
pwd
Print working directory, atau untuk menampilkan nama direktori dimana Anda saat itu sedang berada.
rm
Untuk menghapus file dan secara default rm tidak menghapus direktori. Gunakan secara hati-hati perintah ini terutama dengan option -r yang secara rekursif dapat mengapus seluruh file.
Sekali lagi: Hati-hati dengan perintah ini!
rmdir
Untuk menghapus direktori kosong.
shutdown
Perintah ini untuk mematikan sistem, seperti perintah halt. Pada beberapa sistem anda bisa menghentikan komputer dengan perintah shutdown -h now dan merestart sistem dengan perintah shutdown -r now atau dengan kombinasi tombol Ctr-Alt-Del.
su
Untuk login sementara sebagai user lain. Bila user ID tidak disertakan maka komputer menganggap Anda ingin login sementara sebagai super user atau root. Bila Anda bukan root dan user lain itu memiliki password maka Anda harus memasukkan passwordnya dengan benar. Tapi bila Anda adalah root maka Anda dapat login sebagai user lain tanpa perlu mengetahui password user tersebut.
tail
Menampilkan 10 baris terakhir dari suatu file. Default baris yang ditampilkan adalah 10 tapi Anda bisa menentukan sendiri berapa baris yang ingin ditampilkan:
$ tail
talk
Untuk mengadakan percakapan melalui terminal. Input dari terminal Anda akan disalin di terminal user lain, begitu sebaliknya.
tar
Menyimpan dan mengekstrak file dari media seperti tape drive atau hard disk. File arsip tersebut sering disebut sebagai file tar. Sintaknya sebagai berikut:
$ tar

Kamis, 08 April 2010

Menginstall Slackware Linux


Lanjut

Bab 5. Menginstall Slackware Linux

5.1. Boot CD-ROM Installasi

Metode termudah untuk boot sistem installasi dengan menggunakan CD-ROM installasi. CD-ROM installasi Slackware Linux adalah CD yang bersifat bootable, yang berarti BIOS dapat boot dari CD, seperti ia dapat melakukan boot dengan sendirinya, sebagai contoh dari disket. Sebagian besar sistem modern memiliki BIOS yang mendukung boot dari CD-ROM.

Jika CD tidak di-boot ketika Anda sudah memasukkan CD pada drive CD-ROM selama boot sistem, maka urutan boot mungkin tidak benar pada BIOS. Masuk pada BIOS (biasanya dengan menekan tombol atau ketika layar BIOS muncul) dan pastikan CD-ROM berada di daftar yang paling atas dari urutan boot. Jika Anda menggunakan CD-ROM SCSI, Anda mungkin harus menentukan urutan boot pada BIOS SCSI dan bukan pada BIOS sistem. Lihat manual kartu SCSI untuk informasi lebih lanjut.

Ketika CD-ROM di-boot, sebuah layar pre-boot akan muncul. Biasanya, Anda cukup menekan untuk melanjutkan dengan memuat kernel Linux default (hugesmp.s). Kernel ini membutuhkan paling tidak CPU Pentium Pro. Anda bisa boot kernel alternatif dengan memasukkan nama kernel pada prompt, dan menekan . Tabel berikut menampilkan kernel yang tersedia dari CD atau DVD Slackware Linux.

Tabel 5.1. Kernel installasi

Linux Deskripsi
huge.s Sebelumnya, mereka ada kernel spesifik untuk pengontrol disk yang berbeda. Kernel huge yang baru menyertakan dukungan untuk semua pengontrol ATA, SATA dan SCSI yang umum. Kernel ini tidak memiliki dukungan SMP, dan bekerja pada CPU i486 dan yang lebih baru. Jika Anda memiliki Pentium Pro atau yang lebih baru, disarankan untuk menggunakan kernel hugesmp.s, meskipun pada sistem prosesor tunggal.
hugesmp.s Kernel hugesmp.s memiliki dukungan untuk semua pengontrol ATA, SATA, dan SCSI yang umum. Sebagai tambahan, kernel ini memiliki dukungan SMP. Kernel ini direkomendasikan untuk CPU Pentium Pro dan yang lebih baru.
speakup.s Kernel ini dapat dibandingkan dengan kernel huge.s, tetapi menyertakan dukungan untuk perangkat keras sintesa suara.

Setelah melakukan boot sistem installasi, Anda akan ditanya apakah Anda menggunakan layout keyboard khusus atau tidak. Jika Anda menggunakan keyboard US/Internasional umum, yang merupakan paling umum, Anda bisa menekan pada pertanyaan umum. Login sebagai “root”, tidak ada kata sandi yang akan ditanyakan. Setelah login, shell akan dijalankan dan Anda bisa memulai proses installasi Slackware Linux. Prosedur installasi akan dijelaskan pada bab ini.

5.2. Mempartisi hard disk

Menginstall Slackware Linux membutuhkan paling tidak satu partisi Linux, membuat partisi swap juga disarankan. Untuk bisa membuat partisi, harus terdapat ruang kosong pada disk. Terdapat beberapa program yang dapat melakukan perubahan ukuran partisi. Sebagai contoh, FIPS bisa merubah ukuran partisi FAT. Program komersial seperti Partition Magic juga bisa mengubah ukuran jenis partisi lain.

Setelah boot CD-ROM Slackware Linux dan melakukan login, terdapat dua program partisi yang bisa Anda gunakan: fdisk dan cfdisk. cfdisk adalah yang termudah, karena dikendalikan oleh antarmuka berbasis menu. Bagian ini menjelaskan program cfdisk.

Untuk mempartisi hard disk pertama, Anda cukup menjalankan cfdisk. Jika Anda hendak mempartisi disk lain atau disk SCSI, Anda harus menentukan disk mana yang hendak Anda partisi (cfdisk /dev/device). Disk ATA memiliki penamaan seperti berikut: /dev/hdn, dengan “n” diganti oleh sebuah karakter. Contoh “primary master” diberi nama /dev/hda, “secondary slave” diberi nama /dev/hdd. Disk SCSI diberi nama dengan cara berikut : /dev/sdn, dengan “n” diganti oleh karakter perangkat (disk SCSI pertama = a, disk SCSI keempat = d).

Gambar 5.1. Aplikasi partisi cfdisk

Aplikasi partisi cfdisk

Setelah memulai cfdisk, partisi yang ada akan ditampilkan, dan juga jumlah ruang kosong. Daftar partisi bisa dinavigasi dengan tombol panah “panah atas” dan “bawah”. Di akhir layar beberapa perintah akan ditampilkan, yang dapat dipilih dengan tombol panah “kiri” dan “kanan”. Sebuah perintah bisa dieksekusi dengan kunci .

Anda bisa memulai mempartisi Linux dengan memilih “Free Space” dan mengeksekusi perintah “New”. cfdisk akan bertanya apakah Anda akan membuat partisi primer atau logical. Jumlah partisi primer dibatasi hingga empat. Linux bisa diinstall pada kedua jenis partisi. Jika Anda hendak menginstall sistem operasi lain selain Slackware Linux yang membutuhkan partisi primer, disarankan untuk menginstall Slackware pada partisi logical. Jenis dari partisi baru akan ditetapkan sebagai “Linux Native”, sehingga tidak perlu menentukan jenisnya.

Pembuatan partisi swap melibatkan urutan yang sama dengan partisi Linux normal, tetapi jenis partisi harus diganti menjadi “Linux Swap” setelah partisi dibuat. Ukuran yang disarankan untuk partisi swap bergantung dari jumlah memori utama (RAM) Anda. Jika Anda memiliki hard disk dengan ukuran yang cukup besar, disarankan untuk membuat partisi swap berukuran 256MB atau 512MB, yang cukup untuk kebutuhan normal. Setelah membuat partisi, jenis partisi bisa diganti menjadi “Linux Swap” dengan memilih perintah “Type”. Program cfdisk akan bertanya tentang nomor jenis. Partisi “Linux Swap” memiliki nomor 82. Biasanya nomor 82 sudah akan terpilih, sehingga Anda bisa melanjutkan dengan menekan tombol .

Jika Anda puas dengan partisi, Anda bisa menyimpan perubahan dengan mengeksekusi perintah “Write”. Operasi ini harus dikonfirmasikan dengan memasukkan yes. Setelah menyimpan perubahan, Anda bisa keluar dari cfdisk dengan perintah Quit. Disarankan untuk melakukan reboot komputer sebelum memulai installasi, untuk memastikan perubahan partisi sudah berhasil. Tekan + + untuk mematikan Linux dan menjalankan ulang komputer.

5.3. Menginstall Slackware Linux

Program installer Slackware Linux dijalankan dengan mengeksekusi setup pada shell installasi. setup akan menampilkan sebuah menu dengan beberapa pilihan. Anda bisa melihat tampilan gambar dari installer pada Gambar 5.2, “Aplikasi setup”. Setiap opsi diperlukan untuk installasi Slackware Linux yang lengkap, tetapi setelah Anda mulai, program setup akan membimbing Anda pada setiap opsi.

Gambar 5.2. Aplikasi setup

Aplikasi setup

Bagian pertama dari installasi disebut “ADDSWAP”. Aplikasi setup akan melihat partisi dengan jenis “Linux Swap”, dan bertanya kepada Anda apakah Anda memformat dan mengaktifkan partisi swap (lihat gambar Gambar 5.3, “Melakukan setting partisi swap”). Biasanya Anda cukup menjawab “Ya”.

Gambar 5.3. Melakukan setting partisi swap

Melakukan setting partisi swap

Setelah melakukan setting ukuran swap, menu “TARGET” dijalankan, yang dapat Anda lihat pada Gambar 5.4, “Memilih partisi untuk inisialisasi”. Menu ini digunakan untuk menginisialisasi partisi Slackware Linux. Setup akan menampilkan semua partisi dengan jenis “Linux Native”.

Gambar 5.4. Memilih partisi untuk inisialisasi

Memilih partisi untuk inisialisasi

Setelah memilih satu partisi, aplikasi setup akan bertanya apakah Anda hendak memformat partisi atau tidak, dan jika Anda hendak memformatnya, apakah Anda hendak memeriksa disk untuk sektor yang rusak atau tidak (Gambar 5.5, “Memformat partisi”). Menguji disk bisa memakan waktu yang cukup lama.

Gambar 5.5. Memformat partisi

Memformat partisi

Setelah memilih untuk memformat sebuah partisi, Anda bisa menentukan sistem berkas yang akan digunakan (Gambar 5.6, “Memilih jenis sistem berkas”). Biasanya Anda bisa memilih sistem berkas ext2, ext3, dan reiserfs. Ext2 adalah sistem berkas Linux standar untuk beberapa tahun, tetapi tidak mendukung journaling. Sebuah jurnal adalah berkas khusus atau area pada partisi dimana semua operasi sistem operasi dicatat. Ketika sistem mengalami crash, sistem berkas bisa diperbaiki dengan cepat, karena kernel bisa menggunakan log untuk melihat operasi disk yang dilakukan. Ext3 merupakan sistem berkas yang sama dengan Ext2, tetapi menambahkan kemampuan journaling. Reiserfs adalah sistem berkas yang juga menyediakan journaling. Reiserfs menggunakan balanced tree, yang membuat operasi sistem berkas lebih cepat dibandingkan Ext2 atau Ext3, terutama jika bekerja dengan berkas yang kecil. Kerugiannya adalah Reiserfs lebih baru, dan mungkin lebih tidak stabil.

Gambar 5.6. Memilih jenis sistem berkas

Memilih jenis sistem berkas

Partisi pertama yang diinisialisasi secara otomatis di-mount sebagai partisi root (/). Untuk partisi lain, titik mount bisa dipilih setelah inisialisasi. Anda bisa, misalnya membuat partisi terpisah untuk /, /var, /tmp, /home dan /usr. Hal ini menyediakan proteksi tambahan ketika crash. Karena / jarang berubah setelah installasi jika Anda membuat partisi ini, kemungkinan ia akan berada pada saat operasi penulisan ketika crash menjadi lebih kecil. Selain itu, lebih aman untuk membuat sistem berkas terpisah untuk /home. Jika sebuah program memiliki kecacatan keamanan, seorang pengguna bisa menciptakan hard link pada biner dari sebuah program, jika direktori /home berada pada sistem berkas yang sama dengan /{s}bin, /usr/{s}bin, atau /usr/local/{s}bin. Pengguna ini akan tetap mampu mengakses biner lama setelah program di-upgrade.

Langkah berikutnya adalah memilih media sumber (Gambar 5.7, “Memilih media sumber”). Dialog ini menawarkan beberapa pilihan, seperti menginstall Slackware Linux dari CD-ROM atau menginstall Slackware Linux via NFS. Slackware Linux biasanya terinstall dari CD-ROM, sehingga ini yang akan kita lihat lebih dalam. Setelah memilih “CD-ROM” Anda akan ditanya apakah Anda mengijinkan setup mencari CD-ROM dengan sendirinya (“Auto”) atau Anda hendak memilih perangkat CD-ROM Anda sendiri (“Manual”). Jika Anda memilih “Manual” aplikasi setup akan menampilkan daftar perangkat. Pilih perangkat yang berisi CD-ROM Slackware Linux.

Gambar 5.7. Memilih media sumber

Memilih media sumber

Setelah memilih sumber installasi, aplikasi setup akan bertanya seri set disk mana yang hendak Anda install (Gambar 5.8, “Memilih set disk”). Sebuah deskripsi singkat dari masing-masing set disk akan ditampilkan.

Gambar 5.8. Memilih set disk

Memilih set disk

Sekarang hampir saatnya untuk memulai installasi yang sebenarnya. Layar berikutnya akan menanyakan bagaimana cara Anda hendak melakukan installasi. Pilihan yang paling jelas adalah “full”, “menu” atau “expert”. Memilih “full” akan menginstall semua paket pada set disk yang dipilih. Ini adalah cara termudah dalam menginstall Slackware Linux. Kerugian dari pilihan ini adalah bisa memakan ruang yang cukup besar. Pilihan “menu” akan bertanya untuk setiap setnya, paket apa yang hendak Anda install. Opsi “expert” hampir sama dengan opsi “menu”, tetapi mengijinkan Anda untuk tidak memilih beberapa paket yang sangat penting dari set disk “a”.

Setelah selesai tahap installasi, aplikasi setup akan mengijinkan And auntuk mengkonfigurasi beberapa bagian dari sistem. Dialog yang muncul pertama kali akan menanyakan dari mana Anda hendak menginstall kernel (lihat Gambar 5.9, “Menginstall kernel”). Biasanya installasi kernel dilakukan dari CD-ROM Slackware Linux, pilihan ini akan memilih kernel yang Anda pilih untuk Slackware Linux. Anda bisa mengkonfirmasi ini, atau memilih kernel lain.

Gambar 5.9. Menginstall kernel

Menginstall kernel

Pada tahap ini Anda bisa memilih untuk membuat disk boot (Gambar 5.10, “Membuat disk boot”). Disarankan untuk membuat disk boot, Anda bisa menggunakannya untuk melakukan boot Slackware Linux jika konfigurasi LILO salah.

Gambar 5.10. Membuat disk boot

Membuat disk boot

Dialog berikut dapat digunakan untuk membuat sebuah hubungan (link), /dev/modem, yang menunjuk pada perangkan modem Anda. (Gambar 5.11, “Memilih modem default”). Jika Anda tidak memiliki sebuah modem, Anda bisa memilih no modem.

Gambar 5.11. Memilih modem default

Memilih modem default

Langkah berikutnya adalah memilh apakah Anda hendak menggunakan hotplug (Gambar 5.12, “Mengaktifkan hotplugging”). Hotplug digunakan untuk mengkonfigurasi secara otomatis perangkat-perangkat USB, PCMCIA, dan PCI yang bersifat pluggable. Secara umum, disarankan untuk mengaktifkan hotplugging, tetapi beberapa sistem mungkin mengalami masalah dengan proses probing dari script hotplug.

Gambar 5.12. Mengaktifkan hotplugging

Mengaktifkan hotplugging

Langkah berikut sangatlah penting, dialog berikutnya akan membantu Anda dalam menginstall LILO, Linux bootloader. Kecuali Anda sudah berpengalaman dalam mengkonfigurasi LILO, disarankan untuk memilih opsi simple untuk konfigurasi LILO, yang mencoba mengkonfigurasi LILO secara otomatis (Gambar 5.13, “Memilih jenis installasi LILO”).

Gambar 5.13. Memilih jenis installasi LILO

Memilih jenis installasi LILO

Setelah memilih opsi simple utilitas konfigurasi LILO akan menanyakan apakah Anda hendak menggunakan framebuffer atau tidak ((Gambar 5.14, “Memilih resolusi framebuffer”). Menggunakan framebuffer mengijinkan Anda untuk menggunakan konsol pada beberapa resolusi, dengan dimensi lain selain 80x25 karakter. Beberapa orang yang menggunakan konsol secara ekstensif memilih untuk menggunakan framebuffer, yang mengijinkan mereka untuk mempertahankan lebih banyak teks pada layar. Jika Anda tidak menginginkan konsol dengan framebuffer, atau jika Anda tidak yakin, Anda bisa memilih standard pada pilihan ini.

Gambar 5.14. Memilih resolusi framebuffer

Memilih resolusi framebuffer

Setelah melakukan setting framebuffer, Anda bisa memberikan parameter tambahan pada kernel (Gambar 5.15, “Menambahkan parameter kernel”). Hal ini biasanya tidak diperlukan, jika Anda tidak ingin menambahkan parameter tambahan, Anda cukup menekan tombol .

Gambar 5.15. Menambahkan parameter kernel

Menambahkan parameter kernel

Langkah terakhir dari konfigurasi LILO adalah memilih dimana LILO akan diinstall Gambar 5.16, “Memilih dimana LILO akan diinstall”). MBR adalah master boot record, record boot utama dari PC. Gunakan opsi ini jika Anda hendak menggunakan Slackware Linux sebagai satu-satunya sistem operasi, atau jika Anda hendak menggunakan LILO untuk melakukan boot sistem operasi lain. Opsi Root akan menginstall LILO pada boot record dari Slackware Linux partisi /. Gunakan opsi ini jika Anda hendak menggunakan bootloader lain.

Gambar 5.16. Memilih dimana LILO akan diinstall

Memilih dimana LILO akan diinstall

Sekarang Anda akan diminta untuk mengkonfigurasi mouse Anda, Pilih jenis mouse dari dialog yang muncul (Gambar 5.17, “Mengkonfigurasi mouse”).

Gambar 5.17. Mengkonfigurasi mouse

Mengkonfigurasi mouse

Berikutnya Anda akan ditanya apakah program gpm harus dimuat pada saat boot atau tidak (Gambar 5.18, “Memilih apakah GPM akan dijalankan atau tidak”). gpm adalah daemon yang mengijinkan Anda untuk melakukan operaasi cut dan paste teks pada konsol.

Gambar 5.18. Memilih apakah GPM akan dijalankan atau tidak

Memilih apakah GPM akan dijalankan atau tidak

Beberapa langkah berikutnya akan mengkonfigurasi konektivitas jaringan. Langkah ini diperlukan untuk hampir semua sistem yang terhubung ke jaringan. Setup Slackware Linux akan bertanya apakah Anda hendak mengkonfigurasi konektivitas jaringan (Gambar 5.19, “Memilih apakah Anda akan mengkonfigurasi konektivitas jaringan”). Jika Anda menjawab “No” Anda bisa melewatkan beberapa langkah yang berhubungan dengan jaringan.

Gambar 5.19. Memilih apakah Anda akan mengkonfigurasi konektivitas jaringan

Memilih apakah Anda akan mengkonfigurasi konektivitas jaringan

Anda akan ditanya untuk menentukan nama host (Gambar 5.20, “Melakukan setting nama host”). Haarap dicatat bahwa ini bukan fully qualified domain name (FQDN), hanya bagian yang merepresentasikan host (biasanya karakter sebelum titik pertama dalam bentuk FQDN).

Gambar 5.20. Melakukan setting nama host

Melakukan setting nama host

Setelah menentukan nama host, Anda bisa mnentukan nama bagian domain dari fully qualified domain name (FQDN) (Gambar 5.21, “Melakukan setting nama domain”).

Gambar 5.21. Melakukan setting nama domain

Melakukan setting nama domain

Sisa dari langkah konfigurasi jaringan tergantung dari apakah node pada konfigurasi gambar menggunakan alamat IP statik atau dinamis. Beberapa jaringan memiliki server DHCP yang secara otomatis memberikan alamat IP pada host di jaringan. Jika ini kasusnya, maka pilih DHCP selama langkah installasi (Gambar 5.22, “Konfigurasi alamat IP manual atau otomatis”). Ketika DHCP dipilih, Anda akan ditanya apakah sebuah nama host harus dikirimkan ke server. Biasanya Anda bisa mengosongkan bagian ini. Jika Anda menggunakan DHCP, Anda bisa melewatkan beberapa bagian dari konfigurasi jaringan yang dijelaskan dibawah ini.

Jika jaringan tidak memiliki server DHCP, Anda bisa memilih opsi static IP. uamh mengijinkan Anda menentukan alamat IP dan setting yang berhubungan secara manual.

Gambar 5.22. Konfigurasi alamat IP manual atau otomatis

Konfigurasi alamat IP manual atau otomatis

Langkah pertama dari konfigurasi manual adalah menentukan alamat IP dari antarmuka pertama (eth0) dari mesin (Gambar 5.23, “Melakukan setting alamat IP”).

Gambar 5.23. Melakukan setting alamat IP

Melakukan setting alamat IP

Setelah melakukan setting alamat IP, Anda akan ditanya untuk memasukan netmask. Netmask biasanya bergantung pada kelas alamat IP (Gambar 5.24, “Melakukan setting netmask”).

Gambar 5.24. Melakukan setting netmask

Melakukan setting netmask

Berikutnya Anda akan ditanya untuk menentukan alamat dari gateway (Gambar 5.25, “Melakukan setting gateway”). Gateway adalah mesin pada jaringan yang menyediakan akses ke jaringan lain dengan merutekan paket IP. Jika jaringan Anda tidak memiliki gateway, Anda cukup menekan tombol .

Gambar 5.25. Melakukan setting gateway

Melakukan setting gateway

Dialog berikutnya menanyakan kepada Anda apakah Anda hendak menggunakan nameserver atau tidak (Gambar 5.26, “Memilih apakah Anda hendak menggunakan nameserver atau tidak”). Sebuah nameserver adalah sebuah server yang menyediakan alamat IP dari sebuah nama host. Sebagai contoh, jika Anda berkunjung ke www.slackbasics.org, nameserver akan “convert” nama www.slackbasics.org menjadi alamat IPnya.

Gambar 5.26. Memilih apakah Anda hendak menggunakan nameserver atau tidak

Memilih apakah Anda hendak menggunakan nameserver atau tidak

Jika Anda memilih untuk menggunakan nameserver, Anda akan diberi kesempatan untuk menentukan alamat IP dari nameserver (Gambar 5.27, “Melakukan setting nameserver”).

Gambar 5.27. Melakukan setting nameserver

Melakukan setting nameserver

Layar terakhir konfigurasi jaringan menyediakan gambaran dari setting, memberikan kesempatan bagi Anda untuk memperbaiki setting yang memiliki kesalahan (Gambar 5.28, “Mengkonfirmasi setting jaringan”).

Gambar 5.28. Mengkonfirmasi setting jaringan

Mengkonfirmasi setting jaringan

Setelah konfigurasi jaringan, Anda bisa menentukan perangkat mana yang harus dijalankan (Gambar 5.29, ?Mengaktifkan/menonaktifkan layanan yang dijalankan saat startup?). Anda bisa memberikan tanda atau menghilangkan tanda dengan tombol .

Gambar 5.29. Mengaktifkan/menonaktifkan layanan yang dijalankan saat startup

Mengaktifkan/menonaktifkan layanan yang dijalankan saat startup

Biasanya, waktu sistem diset ke zona waktu UTC pada sistem berbasis UNIX. Jika ini kasusnya, pilih Yes pada langkah selanjutnya (Gambar 5.30, “Memilih apakah jam diset ke UTC”). Jika Anda juga menggunakan sistem operasi yang tidak berbasis UNIX pada sistem yang sama, seperti Windows, disarankan untuk memilih No, karena beberapa sistem operasi PC tidak bekerja dengan waktu sistem dan waktu perangkat lunak yang berbeda.

Gambar 5.30. Memilih apakah jam diset ke UTC

Memilih apakah jam diset ke UTC

Anda akan diberi kesempatan untuk memilih zona waktu (Gambar 5.31, “Melakukan setting zona waktu”). Hal ini sangat penting terutama pada sistem yang memiliki waktu sistemnya diset ke UTC, tanpa memilih zona waktu yang benar, maka waktu pada perangkat lunak tidak akan sama dengan waktu lokal.

Gambar 5.31. Melakukan setting zona waktu

Melakukan setting zona waktu

Jika Anda menginstall X Window System Anda bisa menentukan window manager default (Gambar 5.32, “Memilih window manager default”). Fungsionalitas paling dasar dari window manager adalah menyediakan fungsionalitas window dasar seperti title bar. Tetapi beberapa opsi seperti KDE, menyediakan lingkungan desktop yang lengkap.

Gambar 5.32. Memilih window manager default

Memilih window manager default

Langkah terakhir adalah menentukan kata sandi root (Gambar 5.33, “Melakukan setting kata sandi root”). Setup akan menanyakan apakah Anda hendak menentukannya atau tidak. Tidak ada alasan untuk tidak melakukannya, dan tanpa kata sandi root, sistem Anda sangat tidak aman.

Gambar 5.33. Melakukan setting kata sandi root

Melakukan setting kata sandi root

Pada tahap ini, Anda sudah menyelesaikan installasi Slackware Linux. Anda bisa reboot sistem untuk memulai sistem Slackware Linux baru Anda. Tidak sulit bukan? ;-)

Gambar 5.34. Selesai

Selesai

LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL LINUX DEBIAN

LANGKAH-LANGKAH MENGINSTAL LINUX DEBIAN:
LANGKAH I
Persiapan Menginstall Linux (Debian)
Nyalakan komputer, kemudian tekan [delete] untuk masuk ke bios,
Setelah di dalam bios, pilih menu
BIOS FEATURES SETUP
tekan [ENTER]
Setelah itu pilihlah menu Boot Sequence agar menjadi CDROM,C,A
[ESC]
Pilih,
SAVE & EXIT SETUP
tekan [ENTER]
tekan y [ENTER]
Maka komputer akan mulai booting kembali dengan boot sequence pertama ke CDROM.
Masukkan CD debian yang ada kedalam CDROM.
LANGKAH II
Boot dari CD
Setelah memasukkan CD ke dalam CDROM maka tinggal tunggu CD boot.
Setelah komputer boot ke CD, akan muncul tampilan sebagai berikut:
Welcome to Deal
This is debian ...........................................
..........................................................
boot:_ [ENTER]
LANGKAH III
Pilihan Awal Penginstallan
Setelah itu komputer akan loading...
Tunggu sampai muncul tulisan sebagai berikut:
' Choose The Language '
Pilih bahasa (disarankan bahasa inggris - en). [ENTER]
' Choose Language Variant '
Pilih ' English (United States) ' [ENTER].
' Relase Notes '
Pilih [ENTER].
' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Configure the Keyboard
tekan [ENTER].
' Select a Keyboard '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pilih,
qwerty/us : U.S. English (QWERTY)
[ENTER]
LANGKAH IV
Menentukan Partisi Hardisk
' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Initialize and Activate a Swap Partition
pilih,
Previous: Partition a Hard Disk
[ENTER]
' Select Disk Drive '
pilih,
/dev/hda
[ENTER]
' Lilo Limitations '
[ENTER]
' Note on additional space for the ReiserFS Journal '
[ENTER]
Akan muncul tampilan partisi yang ada pada hard Disk hda, dengan informasi ini anda akan mengetahui letak partisi swap dan letak partisi tempat anda akan meletakkan '/' (root).
pilih [ Quit ]
dengan menggerakan/menekan panah kearah kanan. [ENTER]
LANGKAH V
Menginisialisasi Partisi Swap
' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Initialize and Activate a Swap Partition
[ENTER]
' Scan for Bad Blocks? '
pilih [ENTER]
' Are You Sure? '
pilih [ENTER]
LANGKAH VI
Memilih jenis File System pada Partisi Linux
' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Initialize a Linux Partition
[ENTER]
' Choose Filesystem Type '
Terdapat 3 pilihan pada kotak, pilih,
Ext3 : Next Generation of Ext2, a journaling filesystem
[ENTER]
' Select Partition '
Pilih partisi yang akan dijadikan "Ext3"
Terdapat 3 pilihan pada kotak, pilih,
/dev/hda2 : Linux native
[ENTER]
' Scan for Bad Blocks? '
pilih [ENTER]
' Are You Sure? '
Perhatikan baik-baik apakah benar yang anda pilih /dev/hda2 sebagai "Ext3" kalau sudah benar
pilih [ENTER]
' Mount as the Root Filesystem? '
pilih [ENTER]
LANGKAH VII
Menginstall Kernel dan Modulnya
' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Install kernel and Driver Modules
[ENTER]
' Select Installation Medium '
pilih,
cdrom : CD-ROM drive
[ENTER]
' Please insert the CD-ROM '
pilih [ENTER]
' Please Wait '
' Select Archive path '
Pilih directory tempat menginstall kernel.
/instmnt/dists/woody/main/disks-i386/current
[ENTER]
' Please Wait '
LANGKAH VIII
Memilih Driver
' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Configure Device Driver Modules
[ENTER]
' Note about loaded drivers '
pilih, [ENTER]
' Select Category '
Akan tampil pilihan-pilihan module yang akan di pilih,
1. Pilih ' kernel/drivers/input Input Devices. ' [ENTER]
' Select kernel/driver/input modules '
pilih,
' kebdev - Keyboard support ' [ENTER]
' kebdev '
pilih, [ENTER]
' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]
pilih,
' mousedev - Mouse support ' [ENTER]
' mousedev '
pilih, [ENTER]
' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]
Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]
2. Pilih ' kernel/drivers/net Drivers for network interface cards ' [ENTER]
' Select kernel/drivers/net modules '
carilah ' eepro100 ' [ENTER]
' eepro100 '
pilih, [ENTER]
atau bila gagal bisa coba bonding
' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa. [ENTER]
Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]
3. Pilih ' kernel/fs/msdos
MS-DOS file system ' [ENTER]
' Select kernel/fs/msdos modules '
pilih, ' msdos - PC BIOS ' [ENTER]
' msdos '
pilih, [ENTER]
' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]
Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]
4. Pilih ' kernel/arch/1386/kernel i386-base drivers. ' [ENTER]
pilih, ' apm ' [ENTER]
' apm '
pilih, [ENTER]
' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]
pilih, ' cpuid ' [ENTER]
' cpuid '
pilih, [ENTER]
' Enter Command-Line Argumens '
Tidak perlu diisi apa-apa.
[ENTER]
Pilih ' Exit Finish Return to previous menu. ' [ENTER]
Pilih, ' Exit ' [ENTER]
LANGKAH IX
Mengkonfigurasi Jaringan
' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Configure the network
[ENTER]
' Choose The Hostname '
Ganti tulisan ' Debian ' dengan ' LAB-OS-27-*** '
*** diganti dengan nomor komputer.
[ENTER]
' Automatic Network Configuration '
pilih, [ENTER]
' Choose the IP Address '
Ganti tulisan default-nya dengan ' 152.118.27.*** '
*** diganti dengan nomor komputer.
[ENTER]
' Choose Network Mask '
Tidak usah diganti.
[ENTER]
' What is your IP gateaway address? '
152.118.27.1
[ENTER]
' Choose Domain Name '
Tulis ' cs.ui.ac.id '
[ENTER]
' Choose the DNS Server Addresses '
Ganti dengan ' 152.118.24.2 '
[ENTER]
LANGKAH X
Menginstall Base System
' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di
highlight pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Install the base system
[ENTER]
' Select Installation Medium '
pilih,
' cdrom : CD-ROM drive '
[ENTER]
' Please insert the CD-ROM '
pilih, [ENTER]
' Select Archive path '
Pilih directory untuk menginstall base sistem.
/instmnt
[ENTER]
' Installing Base System, please wait '
Tunggulah sampai selesai menginstall.
LANGKAH XI
Membuat System Menjadi Bootable
' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Make System Bootable
[ENTER]
' When should the LILO boot loader be installed ? '
Pilih,
/dev/hda : Install LILO in the MBR (use this if unsure).
[ENTER]
' Other bootable partitions '
Pilih,
Include Put all into the menu.
[ENTER]
' Securing LILO '
[ENTER]
LANGKAH XII
Membuat Boot Floppy
' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Make a Boot Floppy
Masukkan disket(dalam keadaan baik)ke dalam floppy disk
[ENTER]
' Change Disk '
[ENTER]
Tunggulah sementara sedang membuat boot floppy
LANGKAH XIII
Mereboot Komputer
' Debian GNU/LINUX Installation Main Menu '
Akan ada macam-macam pilihan didalam kotak dengan bagian yang di highlight
pada pilihan yang paling atas dengan tulisan,
Next : Reboot The System
[ENTER]
' Reboot The System? '
Pilih,
Yes [ENTER]
Kemudian keluarkan disket dari floppy disk, sementara komputer sedang reboot.
Keluarkanlah cd deal dari cdrom.
Tunggu sampai muncul lilo boot seperti dibawah ini,
Linux
WIN/Dos
Pilih Linux [ENTER]
LANGKAH XIV
Konfigurasi System Debian
Kemudian akan masuk ke tampilan seperti dibawah ini :
' Debian System Configuration '
[ENTER]
' TimeZone Configuration '
Is the hardware clock set to GMT
Pilih,
[ENTER]
What area do you life in?
Pilih,
Asia [ENTER]
Select a city or time zone:
Pilih,
Jakarta [ENTER]
' Password setup '
Shall I enable md5 passwords?
Pilih,
[ENTER]
Shall I enable shadow passwords?
Pilih,
[ENTER]
Enter a password for the root:
Isi saja dengan 12345
[ENTER]
Re-enter password to verify:
Isi lagi dengan 12345
[ENTER]
Shall I create a normal user account now?
Pilih,
[ENTER]
' Debian System Configuration '
Shall I remove the pcmcia packages?
Pilih,
[ENTER]
Do you want to user a PPP connection to install the system.
Pilih,
[ENTER]
' Apt Configuration '
Choose the method apt should user to access to Debian archive:
Pilih,
cdrom [ENTER]
Masukkan cd deal ke dalam cdrom.
Enter CD ROM device file:
/dev/cdrom [ENTER]
Scan another CD?
pilih [ENTER]
Add another apt source?
pilih [ENTER]
Use security updates from security.debian.org?
pilih [ENTER]
Run tasksel?
pilih [ENTER]
Run dselect?
pilih [ENTER]
Run dselect?
pilih, [ENTER]
Tunggu sementara sedang mengkonfigurasi paket apa saja yang akan diambil,
sampai ada tulisan seperti di bawah ini :
Do you want to continue? [Y/n]
Ketikan y [ENTER]
Do you want to erase any previous downloaded.deb files? [Y/n]
Ketik,
y [ENTER]
Please enter to continue
[ENTER]
I can do .....
[---Please return---]
[ENTER]
You must choose one of the options below:
Enter value (default='1', 'x' to restart):
Ketik,
5 [ENTER]
'Debian System Configuration '
Have fun !
Thank you for choosing Debian.
[ENTER]
LANGKAH XV
Login
Nanti akan muncul pesan seperti dibawah ini:
LAB-OS-27-**** login :
(**** sesuai dengan komputer tempat anda menginstall)
Coba masukkan login root dan passwordnya.
Setelah itu kita akan mencoba menginstall paket.
Cara menginstallnya adalah dengan cara sebagai berikut:
ketik perintah ini di console:
apt-get install "nama paket" [ENTER]
Sebagai contoh kita akan mencoba menginstall lynx.
Jadi yang harus diketikkan adalah sebagai berikut :
apt-get install lynx [ENTER]
Do you want to continue? [Y/n]
ketikan y [ENTER]